KOMPAS.com - Margaret Thatcher bukan hanya menjadi sosok perdana menteri perempuan terlama di Inggris, tapi juga menjadi ikon women power di dunia. Gaya kepemimpinan dan kemampuannya menduduki kepala pemerintahan Inggris memberi inspirasi pada banyak perempuan yang menempati posisi puncak di perusahaan. Berikut beberapa gaya kepemimpinan sang Iron Lady yang bisa dicontoh oleh para atasan perempuan.
1. Berani buat perbedaan
Keinginan Margaret untuk membuat perbedaan terbentuk dari hubungan yang kuat dengan ayahnya. Sejak kecil, ia sudah membantu ayahnya untuk mengelola toko kelontong. Ia pun bertekad untuk bisa kuliah di Oxford dan membantu ekonomi keluarganya dengan mencari pekerjaan yang layak untuk keluarganya.
Kehidupannya yang keras, dengan menjadi tulang punggung keluarga ini membuatnya kuat untuk menghadapi segala tantangan untuk bekerja di dunia pria yang keras dan dominan dari politik Inggris. Kekuatan inilah yang membuatnya berani membuat berbagai perbedaan dalam dunia politik, berani mengungkapkan pikiran, dan akhirnya menjadi perdana menteri perempuan Inggris pertama dan terlama.
2. Berjuang menyeimbangkan keluarga dan karier
Sebagai perempuan, kehidupannya tak bisa dilepaskan dari perannya sebagai istri. Seperti yang digambarkan oleh Meryl Streep dalam film Iron Lady, Margaret merasa bosan karena ia seperti dihadapkan pada dua dunia yang sangat disukainya, yaitu politik dan keluarga.
Semasa hidupnya, ia melakukan pencarian untuk relevansi hidup bahwa ia harus merelakan kehidupan pribadinya sedikit terbengkalai. Sesekali ia merasakan kehidupannya menegang dengan suami dan anak kembarnya. Satu hal pasti yang disadari Margaret adalah setiap perempuan yang berkarier pasti dihadapkan pada dilema tersebut, dan Anda harus mencari cara untuk menyeimbangkan kedua dunia ini agar berjalan beriringan.
3. Kekuasaan Anda tidak tak terbatas
Meski menjabat sebagai perdana menteri, kekuasaan Margaret tidak tak terbatas. Sebagai manusia, ia juga memiliki kesalahan karena terlalu keras dan tegas selama masa pemerintahannya. Jangan lupa bahwa sebagai atasan, Anda pun tidak akan bisa berbuat apa pun tanpa bantuan anak buah. Pahamilah bahwa bawahan Anda juga memiliki perasaan dan juga punya kekuatan untuk menggulingkan Anda.
Setelah menjabat sebagai perdana menteri dalam waktu yang cukup lama, ia digulingkan oleh anggota partainya sendiri yang merasa lelah karena gaya manajemennya yang single minded (mengatur semuanya sendiri).
4. Jangan terlalu percaya diri
Pemimpin yang sukses adalah yang percaya pada kemampuan mereka untuk membuat perbedaan positif. Percaya diri dalam mengerjakan berbagai tugas memang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Namun, menaruh kepercayaan yang terlalu tinggi kepada diri sendiri akan menyebabkan arogansi, kesombongan, dan kehancuran diri.